Mungkin memang salahku yang terlalu banyak teman, jadi ruangmu dalam mencari jodoh jadi sempit. Kesana kemari semua teman. Temanku mungkin juga temanmu.
Atau bisa jadi mainmu yang kurang jauh jadi hanya kenal dan dekat dengan orang2 yang lagi2 hanya itu.
Sekarang aku cari aman saja, berteman dengan ibu-ibu. Ada yang bersuami ada juga yang single parent. Eh ada juga yang benar2 single. Yang terakhir itu tetap bukan seleramu kan?
Ahhh bukankah dulu juga aku mengira semua temanku bukan seleramu?
Duh kok jadi aku yang merasa kehabisan ruang dalam berteman?
Jadi teringat dulu.. Bagaimana aku mengenalmu pertama kali.
Saat itu aku juga harus bermasalah dengan temanku sendiri.
Jadi.. Kamu ini sebenarnya apa? Atau siapa?
Penguji pertemanan orang? Puh!
Untuk apa? Puh!
Memang...
Aku tau tidak adil jika aku membatasi ruangmu dalam menjemput takdirmu sendiri. Memangnya dunia ini hanya milikku? Hah. Tentu tidak.
Tidak ada yg tau siapa jodohmu. Mungkin temanku? Temanmu? Atau aku?
Entah.. Aku tidak tau.
Sebagai dua orang yang pernah menyayangi, dan mungkin belum bisa saling melupakan.
Aku yakin, kamu pun tidak ingin jika aku tiba-tiba dekat dengan teman-temanmu. Apalagi sampai membuat cerita baru. Tidak ada yang tau siapa jodohku.
Mungkin temanmu? Temanku? Atau kamu. Entah.. Aku tidak tahu.
Tapi dengan siapapun nanti kita akan memulai cerita baru, Ku harap kita akan jatuh cinta tanpa menjatuhkan harapan satu sama lain. Kita akan bahagia tanpa membuat sedih satu sama lain. Dan kita akan mencinta tanpa membenci satu sama lain. Dan.... tanpa membuat orang lain demikian.
#saveourfriends
Dermasandi, 16 April 2017